KATA PENGANTAR
Sebelum
kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dapat
pada waktunya.
Terdorong
oleh rasa ingin tahu, kemauan dan kerja keras, saya kerahkan seluruh
upaya demi mewujudkan keinginan ini.
Semoga
tulisan ini dapat memenuhi kewajiban kami dalam tugas Mata Kuliah Sistem
Operasi.
Adapun
harapan kami, semoga tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai sytem
operasi Haiku, dengan maksud nantinya pembaca mengerti tentang kelebihan dan
kekurangan system operasi Haiku.
Hormat saya,
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………….
B. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….
C. Batasan Masalah………………………………………………………………..
BAB II ISI
I.
Haiku dan sejarahnya………………………………………………………….
II.
Kelebihan Dan Kekurangan Haiku……………………………………………..
III.
Perbedaan Haiku dan
Sisitem Operasi lainnya…………………………………
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pada saat ini hampir semua orang yang sudah menggunakan system operasi
windows sebagai system operasi computer mereka. Hampir semua orang sudah tahu
tentang system operasi windows, cara instalasinya, aplikasinya dan lain-lain.
Tetapi
bagaimanak dengan system operasi haiku?, mungkin sudah mengenal haiku bahkan
mampu untuk membuat system operasi yang serupa dengan haiku. Tetapi
bagaimanakah dengan masyarakat di Negara-negara berkembang seperti Indonesia?
Memang
tidak bias dipungkiri lagi, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih
banyak yang gagap teknologi, hanya sebagian kecil saja yang memiliki wawasan
yang luas dalam bidang IT.
Untuk itu kami mencoba untuk mengambil sedikit andil dalam perkembangan dunia
pendidikan dibidang IT di negara tercinta ini (Indonesia),pada kesempatan ini
kami mencoba untuk menulis beberapa hal mengenai salah satu system operasi
(Haiku), dalam makalah ini kami memaparkan tentang sejarah haiku,keunggulan,
dan lain sebagainya.
2.
Adapun tujuan dari penulisan ini
adalah:
a.
Mengetahui apa itu haiku
b.
Mengetahui mengapa harus memilih haiku
3.
Batasan
Masalah
Agar
penulisan ini tetap terfokus maka penulisan makalah ini dibatasi pada:
a.
Haiku dan sejarahnya
b.
Kelebihan dan Kekurangan Haiku
BAB II
ISI
I.
Haiku
dan Sejarahnya
HAIKU adalah satu-satunya sistem operasi yang mungkin dapat
mengalahkan Windows dan Mac OS, dan perusahaan pembuatnya, Be, Inc., adalah
perusahaan terakhir yang berani bersaing dengan Microsoft dan Apple secara
langsung, sekaligus perusahaan terakhir yang diwaspadai Microsoft dan Apple.
walau terdengar berlebihan tapi benar
Sejarah HAIKU dimulai tahun 1990, Jean Louis Gassée, kepala bagian advanced product development and worldwide marketing perusahaan komputer Apple, keluar dari Apple dan membuat perusahaan baru yang bernama Be, Inc. bersama developer Apple Newton, Steve Sakoman. Tujuan dari Be adalah membuat platform hardware baru dengan sistem operasi baru yang tidak terikat isu backwards compatibility dan dirancang untuk multiprocessing.
Be pun mulai membuat prototipe platform perangkat keras mereka yang disebut BeBox. Perangkat ini berbasiskan processor AT&T Hobbit. Pada akhir 1990 hingga awal 1991, beberapa mantan pegawai Apple bergabung dengan Be. Bahkan, Benoit Schillings, salah satu key developer pengembangan BeOS, mungkin adalah satu-satunya pegawai Be yang tidak berasal dari Apple.
Seiring dengan pengembangan hardware, sisi software pun mulai dikembangkan. Awalnya Be berniat membeli sistem operasi lain, namun tidak ada yang cocok, atau terlalu mahal. Akhirnya Be memutuskan untuk membuat sistem operasi sendiri. Sekitar tahun 1992, sistem operasi ini memiliki kemampuan multiprocessing dan multitasking, serta shell berupa command line interface tanpa dukungan grafis. Windowing system yang sudah ada umumnya terlalu kompleks sehingga akhirnya Benoit Schillings membuat windowing system sendiri, yang dioptimasi untuk kernel Be dan BeBox sehingga performanya luar biasa. Semula Be mengadakan kontes untuk nama sistem operasi mereka, namun akhirnya tetap dinamakan Be Operating System atau BeOS.
Namun pada 1994, AT&T menghentikan produksi processor Hobbit. Maka BeBox beserta sistem operasi yang diusungnya pun harus di-port untuk arsitektur processor yang berbeda — pilihan jatuh pada PowerPC. Pada transisi ini, Joseph Palmer seorang diri merancang BeBox dengan PowerPC berdasarkan pada PowerPC Reference Platform dan I/O System, meskipun dianggap ketinggalan zaman. Namun menurut Palmer, saat bekerja di Apple, ia menyadari bahwa yang membuat Mac banyak digunakan adalah kemudahan software, bukan rancangan hardware. Pengguna bahkan mungkin tidak menyadari adanya perubahan arsitektur.
Transisi pada level software dilakukan oleh Bob Herold dan Cyril Meurillon, termasuk membuat compiler baru sehingga komponen high-level cukup di-compile ulang tanpa banyak modifikasi. Transisi pada level software ini selesai bahkan sebelum Palmer sel
BeOS, mungkin, adalah satu-satunya sistem operasi yang dapat mengalahkan Windows dan Mac OS, dan perusahaan pembuatnya, Be, Inc., adalah perusahaan terakhir yang berani bersaing dengan Microsoft dan Apple secara langsung, sekaligus perusahaan terakhir yang ditakuti oleh Microsoft dan Apple. Terdengar mengada-ada? Berikut sejarahnya.
Tahun 1990, Jean Louis Gassée, kepala bagian advanced product development and worldwide marketing perusahaan komputer Apple, keluar dari Apple dan membuat perusahaan baru yang bernama Be, Inc. bersama developer Apple Newton, Steve Sakoman. Tujuan dari Be adalah membuat platform hardware baru dengan sistem operasi baru yang tidak terikat isu backwards compatibility dan dirancang untuk multiprocessing.Be pun mulai membuat prototipe platform perangkat keras mereka yang disebut BeBox. Perangkat ini berbasiskan processor AT&T Hobbit. Pada akhir 1990 hingga awal 1991, beberapa mantan pegawai Apple bergabung dengan Be. Bahkan, Benoit Schillings, salah satu key developer pengembangan BeOS, mungkin adalah satu-satunya pegawai Be yang tidak berasal dari Apple.
Seiring dengan pengembangan hardware, sisi software pun mulai dikembangkan. Awalnya Be berniat membeli sistem operasi lain, namun tidak ada yang cocok, atau terlalu mahal. Akhirnya Be memutuskan untuk membuat sistem operasi sendiri. Sekitar tahun 1992, sistem operasi ini memiliki kemampuan multiprocessing dan multitasking, serta shell berupa command line interface tanpa dukungan grafis. Windowing system yang sudah ada umumnya terlalu kompleks sehingga akhirnya Benoit Schillings membuat windowing system sendiri, yang dioptimasi untuk kernel Be dan BeBox sehingga performanya luar biasa. Semula Be mengadakan kontes untuk nama sistem operasi mereka, namun akhirnya tetap dinamakan Be Operating System atau BeOS.
Namun pada 1994, AT&T menghentikan produksi processor Hobbit. Maka BeBox beserta sistem operasi yang diusungnya pun harus di-port untuk arsitektur processor yang berbeda — pilihan jatuh pada PowerPC. Pada transisi ini, Joseph Palmer seorang diri merancang BeBox dengan PowerPC berdasarkan pada PowerPC Reference Platform dan I/O System, meskipun dianggap ketinggalan zaman. Namun menurut Palmer, saat bekerja di Apple, ia menyadari bahwa yang membuat Mac banyak digunakan adalah kemudahan software, bukan rancangan hardware. Pengguna bahkan mungkin tidak menyadari adanya perubahan arsitektur.
Transisi pada level software dilakukan oleh Bob Herold dan Cyril Meurillon, termasuk membuat compiler baru sehingga komponen high-level cukup di-compile ulang tanpa banyak modifikasi. Transisi pada level software ini selesai bahkan sebelum Palmer selesai membangun BeBox berbasis PowerPC. Pada waktu itu juga Brad Taylor mengimplementasikan TCP/IP stack dan perangkat FTP.
Tahun 1995, BeBox pun diluncurkan ke publik, seminggu setelah Microsoft merilis Windows 95. BeBox mendapat sambutan hangat. BeOS berjalan dengan cepat dan halus, dan bahkan memiliki kemampuan multitasking handal yang belum dimiliki Mac ataupun Windows. Mac pada saat itu bahkan belum mengimplementasikan preemptive multitasking dan protected memory.
Namun pada tahun 1996 Be mulai mengalami kejatuhan. BeBox berhenti diproduksi, dan Be hanya berfokus pada software. BeOS pun berjalan pada Apple Macintosh dan hanya ditawarkan sebagai optional install di samping Mac OS. Ketika Apple membutuhkan sistem operasi baru untuk menggantikan Mac OS yang sudah ketinggalan zaman, Be menawarkan BeOS seharga 400 juta dollar, namun Apple tidak mau membeli sistem operasi seharga lebih dari 125 juta dollar. Akhirnya Apple justru membeli NEXT seharga 429 juta dollar dengan “bonus” Steve Jobs.
Pada tahun 1997, keadaan semakin buruk bagi Be. Steve Jobs tidak memperbolehkan BeOS sebagai optional install seperti dulu, dan menolak memberikan spesifikasi G3 kepada Be, sehingga Be tidak dapat membuat port BeOS yang dapat berjalan pada hardware baru Apple tersebut. Tampaknya Apple tak berani bersaing dengan Be. BeOS pun terpaksa di-porting ke Intel. Tahun 1998, Be merilis BeOS pertama yang dapat berjalan pada PowerPC maupun x86.
Namun di dunia x86 pun Be harus menghadapi persaingan dengan taktik OEM Microsoft. Microsoft bahkan kabarnya melarang produsen komputer untuk menjual komputer dengan BeOS. Tahun 2002, Be menuntut Microsoft atas masalah ini, namun kasus ini tidak pernah dilanjutkan setelah Microsoft membayar 23 juta dollar kepada Be. Tampak juga bahwa Microsoft tidak berani bersaing dengan Be.
BeOS pun mati. BeOS dibeli oleh Palm, kemudian berpindah tangan ke Access. Sistem operasi yang berpotensi mengalahkan Mac dan Windows, kini bahkan tidak ada versi paling sederhana sekalipun yang tersedia untuk diunduh. Sejak saat itu, sistem operasi lain selain Mac dan Windows pun juga berjatuhan. Sebelumnya, lahirnya sistem operasi baru selalu disambut hangat. Namun sejak kalahnya Be, sistem operasi baru selalu ditanggapi dengan skeptis karena dianggap tak mungkin menyaingi Windows.
Kini, ada sekumpulan orang yang ingin kembali “menghidupkan” BeOS. Mereka, dalam perusahaan Haiku, Inc., menginisiasi suatu sistem operasi yang terinspirasi dari BeOS, dengan nama Haiku. Secara umum, maklum masih versi alpha, versi Haiku ini tentunya belum cocok untuk digunakan sehari-hari. Masih ada fungsi dari BeOS yang belum diimplementasikan ke dalam Haiku, namun kendala sebenarnya dalam menjadikan Haiku sebagai sistem utama adalah minimnya perangkat lunak yang tersedia. Setahu saya belum ada office suite yang dirilis untuk Haiku, dan web browser yang ada pun baru BeZilla yang diturunkan dari Firefox 2.x. Selain itu tentunya untuk para developer, belum tersedia compiler dan IDE yang beraneka ragam untuk Haiku.
Sejarah HAIKU dimulai tahun 1990, Jean Louis Gassée, kepala bagian advanced product development and worldwide marketing perusahaan komputer Apple, keluar dari Apple dan membuat perusahaan baru yang bernama Be, Inc. bersama developer Apple Newton, Steve Sakoman. Tujuan dari Be adalah membuat platform hardware baru dengan sistem operasi baru yang tidak terikat isu backwards compatibility dan dirancang untuk multiprocessing.
Be pun mulai membuat prototipe platform perangkat keras mereka yang disebut BeBox. Perangkat ini berbasiskan processor AT&T Hobbit. Pada akhir 1990 hingga awal 1991, beberapa mantan pegawai Apple bergabung dengan Be. Bahkan, Benoit Schillings, salah satu key developer pengembangan BeOS, mungkin adalah satu-satunya pegawai Be yang tidak berasal dari Apple.
Seiring dengan pengembangan hardware, sisi software pun mulai dikembangkan. Awalnya Be berniat membeli sistem operasi lain, namun tidak ada yang cocok, atau terlalu mahal. Akhirnya Be memutuskan untuk membuat sistem operasi sendiri. Sekitar tahun 1992, sistem operasi ini memiliki kemampuan multiprocessing dan multitasking, serta shell berupa command line interface tanpa dukungan grafis. Windowing system yang sudah ada umumnya terlalu kompleks sehingga akhirnya Benoit Schillings membuat windowing system sendiri, yang dioptimasi untuk kernel Be dan BeBox sehingga performanya luar biasa. Semula Be mengadakan kontes untuk nama sistem operasi mereka, namun akhirnya tetap dinamakan Be Operating System atau BeOS.
Namun pada 1994, AT&T menghentikan produksi processor Hobbit. Maka BeBox beserta sistem operasi yang diusungnya pun harus di-port untuk arsitektur processor yang berbeda — pilihan jatuh pada PowerPC. Pada transisi ini, Joseph Palmer seorang diri merancang BeBox dengan PowerPC berdasarkan pada PowerPC Reference Platform dan I/O System, meskipun dianggap ketinggalan zaman. Namun menurut Palmer, saat bekerja di Apple, ia menyadari bahwa yang membuat Mac banyak digunakan adalah kemudahan software, bukan rancangan hardware. Pengguna bahkan mungkin tidak menyadari adanya perubahan arsitektur.
Transisi pada level software dilakukan oleh Bob Herold dan Cyril Meurillon, termasuk membuat compiler baru sehingga komponen high-level cukup di-compile ulang tanpa banyak modifikasi. Transisi pada level software ini selesai bahkan sebelum Palmer sel
BeOS, mungkin, adalah satu-satunya sistem operasi yang dapat mengalahkan Windows dan Mac OS, dan perusahaan pembuatnya, Be, Inc., adalah perusahaan terakhir yang berani bersaing dengan Microsoft dan Apple secara langsung, sekaligus perusahaan terakhir yang ditakuti oleh Microsoft dan Apple. Terdengar mengada-ada? Berikut sejarahnya.
Tahun 1990, Jean Louis Gassée, kepala bagian advanced product development and worldwide marketing perusahaan komputer Apple, keluar dari Apple dan membuat perusahaan baru yang bernama Be, Inc. bersama developer Apple Newton, Steve Sakoman. Tujuan dari Be adalah membuat platform hardware baru dengan sistem operasi baru yang tidak terikat isu backwards compatibility dan dirancang untuk multiprocessing.Be pun mulai membuat prototipe platform perangkat keras mereka yang disebut BeBox. Perangkat ini berbasiskan processor AT&T Hobbit. Pada akhir 1990 hingga awal 1991, beberapa mantan pegawai Apple bergabung dengan Be. Bahkan, Benoit Schillings, salah satu key developer pengembangan BeOS, mungkin adalah satu-satunya pegawai Be yang tidak berasal dari Apple.
Seiring dengan pengembangan hardware, sisi software pun mulai dikembangkan. Awalnya Be berniat membeli sistem operasi lain, namun tidak ada yang cocok, atau terlalu mahal. Akhirnya Be memutuskan untuk membuat sistem operasi sendiri. Sekitar tahun 1992, sistem operasi ini memiliki kemampuan multiprocessing dan multitasking, serta shell berupa command line interface tanpa dukungan grafis. Windowing system yang sudah ada umumnya terlalu kompleks sehingga akhirnya Benoit Schillings membuat windowing system sendiri, yang dioptimasi untuk kernel Be dan BeBox sehingga performanya luar biasa. Semula Be mengadakan kontes untuk nama sistem operasi mereka, namun akhirnya tetap dinamakan Be Operating System atau BeOS.
Namun pada 1994, AT&T menghentikan produksi processor Hobbit. Maka BeBox beserta sistem operasi yang diusungnya pun harus di-port untuk arsitektur processor yang berbeda — pilihan jatuh pada PowerPC. Pada transisi ini, Joseph Palmer seorang diri merancang BeBox dengan PowerPC berdasarkan pada PowerPC Reference Platform dan I/O System, meskipun dianggap ketinggalan zaman. Namun menurut Palmer, saat bekerja di Apple, ia menyadari bahwa yang membuat Mac banyak digunakan adalah kemudahan software, bukan rancangan hardware. Pengguna bahkan mungkin tidak menyadari adanya perubahan arsitektur.
Transisi pada level software dilakukan oleh Bob Herold dan Cyril Meurillon, termasuk membuat compiler baru sehingga komponen high-level cukup di-compile ulang tanpa banyak modifikasi. Transisi pada level software ini selesai bahkan sebelum Palmer selesai membangun BeBox berbasis PowerPC. Pada waktu itu juga Brad Taylor mengimplementasikan TCP/IP stack dan perangkat FTP.
Tahun 1995, BeBox pun diluncurkan ke publik, seminggu setelah Microsoft merilis Windows 95. BeBox mendapat sambutan hangat. BeOS berjalan dengan cepat dan halus, dan bahkan memiliki kemampuan multitasking handal yang belum dimiliki Mac ataupun Windows. Mac pada saat itu bahkan belum mengimplementasikan preemptive multitasking dan protected memory.
Namun pada tahun 1996 Be mulai mengalami kejatuhan. BeBox berhenti diproduksi, dan Be hanya berfokus pada software. BeOS pun berjalan pada Apple Macintosh dan hanya ditawarkan sebagai optional install di samping Mac OS. Ketika Apple membutuhkan sistem operasi baru untuk menggantikan Mac OS yang sudah ketinggalan zaman, Be menawarkan BeOS seharga 400 juta dollar, namun Apple tidak mau membeli sistem operasi seharga lebih dari 125 juta dollar. Akhirnya Apple justru membeli NEXT seharga 429 juta dollar dengan “bonus” Steve Jobs.
Pada tahun 1997, keadaan semakin buruk bagi Be. Steve Jobs tidak memperbolehkan BeOS sebagai optional install seperti dulu, dan menolak memberikan spesifikasi G3 kepada Be, sehingga Be tidak dapat membuat port BeOS yang dapat berjalan pada hardware baru Apple tersebut. Tampaknya Apple tak berani bersaing dengan Be. BeOS pun terpaksa di-porting ke Intel. Tahun 1998, Be merilis BeOS pertama yang dapat berjalan pada PowerPC maupun x86.
Namun di dunia x86 pun Be harus menghadapi persaingan dengan taktik OEM Microsoft. Microsoft bahkan kabarnya melarang produsen komputer untuk menjual komputer dengan BeOS. Tahun 2002, Be menuntut Microsoft atas masalah ini, namun kasus ini tidak pernah dilanjutkan setelah Microsoft membayar 23 juta dollar kepada Be. Tampak juga bahwa Microsoft tidak berani bersaing dengan Be.
BeOS pun mati. BeOS dibeli oleh Palm, kemudian berpindah tangan ke Access. Sistem operasi yang berpotensi mengalahkan Mac dan Windows, kini bahkan tidak ada versi paling sederhana sekalipun yang tersedia untuk diunduh. Sejak saat itu, sistem operasi lain selain Mac dan Windows pun juga berjatuhan. Sebelumnya, lahirnya sistem operasi baru selalu disambut hangat. Namun sejak kalahnya Be, sistem operasi baru selalu ditanggapi dengan skeptis karena dianggap tak mungkin menyaingi Windows.
Kini, ada sekumpulan orang yang ingin kembali “menghidupkan” BeOS. Mereka, dalam perusahaan Haiku, Inc., menginisiasi suatu sistem operasi yang terinspirasi dari BeOS, dengan nama Haiku. Secara umum, maklum masih versi alpha, versi Haiku ini tentunya belum cocok untuk digunakan sehari-hari. Masih ada fungsi dari BeOS yang belum diimplementasikan ke dalam Haiku, namun kendala sebenarnya dalam menjadikan Haiku sebagai sistem utama adalah minimnya perangkat lunak yang tersedia. Setahu saya belum ada office suite yang dirilis untuk Haiku, dan web browser yang ada pun baru BeZilla yang diturunkan dari Firefox 2.x. Selain itu tentunya untuk para developer, belum tersedia compiler dan IDE yang beraneka ragam untuk Haiku.
II. Kelebihan
dan Kekurangan Haiku
l Kelebihan Haiku?
Kunci yang membedakan Haiku dari sistem operasi lainnya meliputi:
– Fokus khusus pada komputasi personal
– Kernel khusus dirancang untuk responsif
– Sepenuhnya desain threaded untuk efisiensi besar dengan multi-prosesor/core CPU
– API berorientasi objek yang kaya untuk pengembangan lebih cepat
– Database-like file system (BFS) dengan dukungan untuk metadata yang diindeks
– Bersatu, antarmuka kohesif
Kunci yang membedakan Haiku dari sistem operasi lainnya meliputi:
– Fokus khusus pada komputasi personal
– Kernel khusus dirancang untuk responsif
– Sepenuhnya desain threaded untuk efisiensi besar dengan multi-prosesor/core CPU
– API berorientasi objek yang kaya untuk pengembangan lebih cepat
– Database-like file system (BFS) dengan dukungan untuk metadata yang diindeks
– Bersatu, antarmuka kohesif
l Kekurangan:
-Hanya dapat digunakan pada Hardware modern (BeBOX)
-Untuk menjalankannya dibutuhkan Aplikasi Virtual seperti Qemu atau Vmware
-Hanya dapat digunakan pada Hardware modern (BeBOX)
-Untuk menjalankannya dibutuhkan Aplikasi Virtual seperti Qemu atau Vmware
III. Perbedaan
Haiku dan Sisitem Operasi lainnya
Menyoroti kunci yang
membedakan haiku dari sistem operasi lain meliputi:
Spesifikasi
fokus pada komputasi personal
Custom
kernel dirancang untuk tanggap
Fully
threaded desain untuk efisiensi besar dengan cpu multi-processor/core
Kaya oo
api untuk pengembangan lebih cepat
Database
seperti sistem berkas (open BFS) dengan dukungan untuk diindeks metdata
Unifield,
kohesif antarmuka
Mengapa haiku?
Jadilah
sistem operasi yang progresif memperkenalkan konsep-konsep dan teknologi yang
yang kami percaya mewakili yang ideal berarti sederhana dan efisien untuk
komputasi persona. Haiku adalah realisasi dari konsep-konsep dan teknologi
dalam bentuk sistem operasi yang merupakan open source dan gratis
Yang berada di belakang haiku?
Haiku
dikembangkan oleh komunitas yang tumbuh pengembang sukarelawan dan seluruh
dunia. Selain itu juga haiku ada berkat dukungan berdedikasi yang
sungguh-sungguh dan ramah masyarakat. Dan bahwa dari haiku inc, sebuah
organisasi nirlaba yang didirikan oleh mantan pemimpin proyek michael phipps
dengan tujuan untuk mendukung pengembangna haiku serta pertumbuhan baik dari
masyarakat dan haiku platform
BAB III
PENUTUP
Haiku adalah sebuah
sistem operasi open source yang saat ini dalam pembangunan yang target khusus
komputasi peersonal. Terinspirasi oleh be operating system. Haiku bertujuan
untuk untuk menjadi cepat, efisien, mudah digunakan, mudah dipelajari, dan
sangat kuat namun sistem untuk komputer pengguna dari semua tingkatan.
Jadi HAIKU Sistem Operasi yang
progresif memperkenalkan konsep-konsep dan teknologi yang kami percaya mewakili
yang ideal berarti sederhana dan efisien untuk komputasi personal. Haiku adalah
realisasi dari konsep-konsep dan teknologi dalam bentuk sistem operasi yang
merupakan open source dan gratis.
Haiku dikembangkan oleh komunitas
yang tumbuh pengembang sukarelawan dari seluruh dunia. Selain itu, juga Haiku
ada berkat dukungan berdedikasi yang sungguh-sungguh dan ramah masyarakat, dan
bahwa dari Haiku Inc, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh mantan
pemimpin proyek Michael Phipps dengan tujuan untuk mendukung pengembangan Haiku
serta pertumbuhan baik dari masyarakat dan Haiku platform.
DAFTAR PUSTAKA